MENITI KARIER SELAMA MASIH MUDA
Berpendidikan tinggi adalah hal yang
diinginkan banyak orang, tetapi sebagian besar orang masih menggunakan
penghasilan dari orang tua mereka untuk membayar biaya kuliah. Berbeda dengan
pria kelahiran Tangerang, 9 Febuari 1994 ini. Baginya masuk kuliah dengan
penghasilan sendiri adalah hal yang sangat membanggakan. Buktinya, ia berkuliah
di Universitas Bunda Mulia jurusan Desain Komunikasi Visual dengan
penghasilannya sendiri.
Pria bertubuh bongsor dan sangat
menyukai permen ini bernama Fendry Leonardo biasa disapa Fendry merupakan anak
ke-4 dari 5 bersaudara. Kakak pertamanya bernama Lia Herlia (35) dan kakak
keduanya bernama Susan (29), keduanya sudah menikah. Kakak ketiganya bernama
Silvya (23), berkuliah di Universitas Buddhi Dharma. Adiknya bernama Revens
(17), bersekolah di SMK Atisa Dipamkara. Pria beragama Buddha ini memiliki
cita-cita menjadi tentara, Kenapa? “Karena suka memegang senjata, lol”, ujar
Fendry. Hobinya bermain basket dan menari tarian modern. Selain itu juga
memiliki keahlian mendesain dan fotografi.
Di umurnya yang tergolong muda, pria
ini termasuk pekerja keras. Ia memiliki pekerjaan yang sesuai dengan
kepribadiannya yang banyak bicara, bertanggung jawab, dan pekerja keras. Ia
memiliki Event Organizer bernama
Sapphire yang sudah ia jalani selama 2 tahun dan juga bekerja dalam Wedding Organizer yang sudah dijalaninya
selama 6 bulan. Pekerjaan lainnya yaitu mendesain, ia pernah diminta untuk
mendesain souvenir Trans Studio, undangan penikahan dan ulang tahun. Belum lama
ini, ia juga masuk ke sebuah band. Penghasilan yang didapatkannya sekitar 32
juta/bulan. Dari pekerjaannya ini, ia mendapatkan pengalaman yang berkesan karena
dapat bertemu dengan Ahok, Prabowo, Jokowi, serta Bakrie. Ia juga pernah
mempersiapkan ulang tahun untuk Bapak Kurniawan, pemilik pabrik plastik.
Pria yang bermotivasi tinggi ini
memiliki pengalaman hidup yang cukup kelam. Orang tuanya merupakan wirausaha,
memiliki 2 toko sembako. Tetapi saat mempersiapkan kakak keduanya menikah, orang
tuanya harus menutup toko sembako pusat selama 1 tahun akibatnya mengalami
kebangkrutan. Tetapi orang tuanya tidak putus asa dan kembali menjalani toko
sembako yang satunya serta dibantu oleh anak-anaknya yang bekerja. Akhirnya
ekonomi keluarganya kembali normal. Dari pengalaman yang kelam itulah, pria ini
termotivasi untuk terus bekerja keras. Tentunya banyak hal-hal sulit yang telah
ia lewati dalam membangun Event Organizer
seperti kesulitan dalam promosi dan kesulitan dalam mencari vendor.
Fendry telah menunjukkan bahwa dengan berusaha maka apa yang
diinginkan dapat tercapai. Jika anda memiliki kelebihan tunjukkan kelebihan
itu. Tidak perlu berputus asa terhadap suatu masalah. Pria yang memiliki motto
hidup “Cape boleh tapi jangan mengeluh” ini akan terus melanjutkan kariernya
sampai menjadi orang yang sukses.